Oleh Pater Kons Beo, SVD
Kawan ku…
Ini ribut-ribut tentang posisi. Ambisi incar tempat utama dan pertama di antara para murid lagi menderu. Dan itu lahirkan pertengkaran di antara mereka di perjalanan menuju Kaparnaum…
Tampak, Yesus tak mempersoalkan tentang posisi atau kedudukan itu. Toh, semua murid lagi ‘ribut demi posisi.’ Bagaimana pun Yesus tegaskan aura ‘posisi baru yang mesti bernafaskan keterbukaan dan kerendahan hati.’
Kawan ku…
Inginkan posisi atau kedudukan? Ingin dianggap punya nama dan pengaruh? Mengimpikan apa pun status dan kedudukan dalam masyarakat? Itulah riak-riak atau gelora hati siapa pun. Tak ada yang salah lah!
Namun, kawan ku…
‘Bersiaplah jadi yang terakhir dan menjadi pelayan bagi semua.’ Itulah konsekwensi posisi dan kedudukan di dalam ‘kuasa dan kepemimpinan seturut Yesus.’
Kawan ku…
Dalam Yesus, kedudukan itu mesti bertaruh untuk sanggup dan berani ‘tempatkan seorang anak di tengah-tengah dan memeluknya dalam cinta dan belaskasih.’
Kawan ku….
Kurindu untuk memandang dan mengalamimu dalam keterbukaan, kesetiaan, serta kerendahan hati untuk menggapai ‘yang kecil, sederhana, yang tak diperhitungkan atau bahkan diabaikan.’ Semua yang terlukis sebagai ‘anak kecil.’
