KUPANG kabarntt.id—Pengurus Karang Taruna Kota Kupang bergerak cepat mengeksekusi permintaan Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay, untuk aksi-aksi peduli lingkungan di Kota Kupang.
Dalam Rakor Karang Taruna di Sonaf Room Subasuka Resto Kupang, Kamis (21/9/2023) pekan lalu, Fahrensi mina Karang Taruna Kota Kupang serta seluruh kader yang tersebar di 51 kelurahan melakukan aksi-aksi peduli lingkungan.
Aksip peduli lingkungan itu seperti pelatihan daur ulang sampah serta berbagai tindakan edukatif lainnya. Aksi-aksi ini patut dilakukan untuk mengurangi produksi sampah dalam rumah tangga.
Mewujudkan permintaan Penjabat Wali Kota Kupang itu, pada Sabtu (23/9/2023) pagi bertempat di Aula Gedung Gereja GMIT Imanuel Oepura, digelar pelatihan daur ulang sampah yang melibatkan utusan dari sejumlah kelurahan di Kota Kupang. Mereka dibekali beberapa materi oleh pada pemateri yang sudah disiapkan.
Dalam seremoni pembuka, Kabid Daya Sosial Dinas Sosial Kota Kupang, Gabriel Meo Wio, memberi apresiasi atas dilibatkannya para pemateri berkelas dalam kegiatan pelatihan tersebut.
“Yang menjadi masalah besar dan penting untuk segera diselesaikan di Kota Kupang adalah sampah. Pak Penjabat sudah memberi pesan kepada Karang Taruna, tolong ini diperhatikan. Dan tak menunggu lama, hari ini teman-teman langsung action. Ini sesuatu yang hebat dan patut diapresiasi, apalagi melibatkan para pelatih atau instruktur berkelas, yang merupakan kader Karang Taruna,” kata Gebriel.
Dalam pelatihan itu panitia menghadirkan Yusak Subnafeu yang saat ini mengemban tanggung jawab sebagai Konsultan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Asia Pasifik, yang juga saat ini sebagai pemimpin Bank Sampah Evergree Kupang.
Mantan Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Undana yang juga Ketua Kampung Iklim Kelurahan Maulafa ini hadir dalam kapasitas sebagai aktivis lingkungan yang memberikan edukasi mengenai pentingnya mendaur ulang sampah.
“Karena saat ini bumi kita sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Adanya aktivitas pembakaran sampah, pembuangan sampah sembarangan menjadi masalah kita hari ini. Ini mengakibatkan pemanasan global dan berbagai dampak ikutan lainnya,” kata Yusak.
Dia menambahkan, jika berbicara masaah sampah maka harus bisa menghadirkan solusi.
Karena itu, baginya apa yang sudah dieksekusi oleh Karang Taruna Kota Kupang adalah sebuah terobosan baik yang harus diikuti oleh lembaga lainnya. Jika semua memiliki kepedulian, minimal mengurus sampah dalam rumah tangganya secara baik, maka ini sebuah tindakan kecil yang berdampak besar.
“Solusinya adalah lakukan pemilahan sampah rumah tangga. Yang masih bisa dimanfaatkan, manfaatkan saja. Sedangkan yang tidak, barulah dibuang. Kami mendampingi masyarakat dan melakukan edukasi sejak bertahun-tahun sebelumnya, yakni dengan cara memgubah pola pikir mereka dalam menatakelola sampah. Bisa dijadikan uang, juallah ke bank sampah terdekat, karena sampah itu nilainya lumayan,” tegas Yusak sembari merinci berbagai jenis sampah dan harganya.
Ikut mendampingi Yusak Subnafeu pagi itu Roy Ninurazta, yang saat ini mendirikan koperasi sampah plastik Bina Multi Alam Lestari Kelurahan Maulafa, Kota Kupang. Bersama sejumlah relawan lingkungan, mereka tak ketinggalan mendemonstrasikan hasil daur ulang sampah yang estetik dan bernilai ekonomi tinggi.
Sementara, dua kader Karang Taruna masing-masing Johny Sander Sanda yang menjabat Waket IV Pengurus Karang Taruna Kota Kuang dan Ryan Lado yang juga pengurus Kota Kupang, menampilkan cara mendaur ulang sampah berupa botol air minum mineral, serta sampah plastik lainnya menjadi kursi sofa yang unik dan bernilai ekonomi tinggi.
Mereka membawa ban mobil dan sejumlah alat peraga, mempraktekannya di depan peserta lalu mengajak peserta ikut bergabung dalam praktek tersebut. Suasana riuh karena sebagian besar peserta terlibat langsung dalam daur uoang sampah.
Untuk diketahui, Johny Sander Sanda adalah pelaku UMKM yang hasil produksinya sekarang terserap di sejumlah perbankan dan hotel berbintang.
Sementara Ryan Lado memiliki spesialisasi di daur ulang sampah ban bekas dan beraneka produk lainnya, yang tenaga dan pikirannya dipakai di sejumlah kabupaten di NTT.
Peter, seorang peserta menyatakan rasa terima kasihnya kepada panitia karena sudah dilibatkan sebagai peserta. Dia berharap ke depan kegiatan yang seperti ini diadakan lagi.
Tak hanya itu, dalam pelatihan ini panitia juga menghadirkan Joice Messah selaku pengurus Tim Penggerak PKK Provinsi NTT yang selama ini mementori sejumlah peserta pelatihan, khususnya pada spirit merubah mindset menjadi pengusaha muda yang sukses.
Menurutnya, modernisasi menuntut siapa saja harus berubah, termasuk generasi muda, jika tidak, peluangnya akan hilang.
Stenly Boymau selaku Ketua Karang Taruna Kota Kupang yang sebentar lagi demisioner, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu dari beberapa yang diprogramkan tahun ini.
Lingkungan, menurutnya, sudah harus diproteksi dari sekarang jika tidak, pemulihannya memakan waktu yang lama.Jurnalis senior yang pernah menginisiasi Program Kupang Green and Clean (KGC) yang mempersembahkan tiga Tropy ADIPURA untuk Kota Kupang sejak tahun 2007 ini menegaskan bahwa dilibatkannya generasi muda karena mereka sebagai agen yang akan dikirim ke tengah-tengah masyarakat.
“Jika mereka ini dibekali secara baik mengenai manajemen sampah yang benar, mulai dari bank sampah, pelatihan daur ulang sampah dan pemberian motivasi yang benar, niscara mereka akan menjadi agen yang berkualiatas di lapangan. Mereka akan mengedukasi lingkungannya untuk mulai berbuat sesuatu bagi lingkungannya,” tegas Stenly.
Usai pelatihan, seluruh peserta diberikan piagam sebagai apresiasi atas kerja nyata mereka dalam pelatihan daur ulang sampah. (*/gma)