Oleh Pater Kons Beo, SVD
Bacaan I 1Korintus 15: 1-8
Mamzur Tanggapan: Mzm 19:2-3.4-5
Ref: “Di seluruh bumi, bergemalah suara mereka”
Injil Yohanes 14: 6 – 14
“Tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami”
Yoh 14:8
(Domine, ostende nobis Patrem, et sufficit nobis)
Kawan ku…
Kita jadinya ribut. Ribut sana bising sini. Ini bukan karena kita ingin mencari kebenaran dan kepastian. Bukan!
Kawan ku…
Lihatlah! Dunia terlalu disesaki dengan banyak tafsiran. Penggalangan opini juga hadir di situ. Di berbagai tampilan publik, sudah pada kenyataan betapa penuh berisiknya suasana: ‘Siapa mau dengar siapa?’ Masing-masing orang ingin jadikan punyanya sendiri sebagai standar baku bagi yang lainnya.
Kawan ku…
Ini juga berkenaan dengan posisi kebenaran! Dikira bahwa ‘banyak bicara penuh ngototnya adalah (wajib benar); ada yang berjuang merakit tesis bicara, yang walau dengan alur pikir penuh ganjilnya, toh sekian percaya diri sebagai kebenaran….
Kawan ku…
Dunia semakin mahal dan jauh dari kepastian, dari kenyataan. Iya, dari kebenaran. Satu catatan ingatkan, “Salah satu krisis kebenaran ialah bahwa hidup kita begitu tergesa-gesa dan sangat sibuk..”
Kawan ku…
Sesungguhnya, banyak kisah dan peristiwa hidup kita yang dapat kita susuri dalam keteduhan hati dan keheningan batin. Dalam keberhasilan dan kegagalan, dalam sedih dan sukacita, dalam sisi-sisi terang dan juga pada sudut-sudut kelam penuh suramnya:
Kawan ku…
Allah, Bapa, yang diwartakan Yesus, hadir dalam Kasih dan Kebenarannya. Apa yang ditunjukkan Yesus tentang BAPA, itu bukan lagi ‘sudah cukup’ namun ‘sudah lebih dari cukup.’ Iya, kita memang butuh ‘jalan batin penuh hening untuk kita lewati. Agar kita dapat menjadi paham: Siapakah Allah, Bapa yang Mahapengasih dan penyayang. Yang tak pernah meninggalkan kita.





