Oleh Pater Kons Beo, SVD
Kawan ku…
Kita banggakan segala karya dan banyak buatnya kita.
TUHAN hanya menantang: “Karena AKU dan karena INJIL?
Kawan ku…
Kita bersukacita atas segala hasil dan pencapaian kita…
GURU hanya menantang kita: “Demi AKU dan pewartaan INJIL?”
Kawan ku….
Kita kisahkan segala tantangan dan rintangan yang kita hadapi.
ANAK MANUSIA menantang kita: “Karena NAMAKU dan karena Kabar Gembira?”
Kawan ku…
Kita banggakan segala arah dan tujuan gerak perjalanan kita…
TUHAN bertanya teduh:
“Karena AKU dan karena pemakluman nilai-nilai INJIL?”
Kawan ku…
Kita berkisah apapun tentang segala ‘ungkapan diri, kapan dan di mana pun hadirnya kita. Semuanya tentang sukacita dan alam hati penuh pilu dan derita; tentang segala putus asa, peluang dan harapan….
Bagaimana pun, kawan ku…
TUHAN dan GURU kita ucapkan kata-kata peneguhan: “Bawalah semuanya di dalam AKU dan karena INJIl.”
Kita tetap jadi murid-murid yang dikasihi. Gereja, Tubuh Mistik yang dibanggakanNYA.