Oleh : Kons Beo, SVD
Di Rumah Ibadat Nazaret saat itu tak hanya diperdengarkan kembali kutipan Nabi Yesaya. Tetapi bahwa kutipan itu memiliki daya pengharapan. Semuanya terpusatkan pada Yesus. Dan karenanya semua mata tertuju padaNya…
Dan Berita Pembebasan pun diwartakan Yesus,
“Pada hari ini digenapilah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya” (Lukas 4:21).
Yang didengar itu adalah:
-penglihatan kepada yang buta
-pembebasan bagi para tawanan dan yang tertindas, dan
-telah datangnya Tahun Rahmat Tuhan…
Kawan ku…
Mari kita merenungkannya. Kenapa kah bola mata kita tetap lah suram? Dan mata hati kita tetap berkabut? Iya, kita terlacak dan terbilang sebagai orang tawanan dan kaum tertindas…
Kawan ku, mungkin kah ini semuanya karena ‘mata kita tak sering bahkan teramat jarang untuk tertuju padaNYA? Sebab mata kita terlalu banyak terpakai untuk terarah pada pilihan dan kegemaran kita sendiri. Yang semuanya menjadikan kita sebagai tawanan dan kaum tertindas.
Tetapi, kawanku….
Mari kita menangkap pesan Tuhan dari kaca seberang…
Pastinya kita tahu di hati yang paling dalam.
Tidak kah dalam banyak hal mata semua orang ‘tak tertuju serius lagi pada kita?’ Orang kehilangan hasrat untuk memandang dan mendengarkan kita? Daya pengharapan dalam diri kita semakin memudar! Semakin menipis daya pengharapan yang kita perdengarkan….