Oleh Pater Kons Beo, SVD
Kawan ku….
Ada yang mesti dijamah ke dalam diri kita. Itu supaya kita sanggup ‘melihat dan merasakan’ dengan selayaknya. Iya, agar kita memahami semuanya dengan baik.
Kawan ku…
Memang ada banyak hal dan siapapun yang dapat kita lihat. Namun, bisa terjadi bahwa ada sekian banyak hal dan orang-orang tertentu yang kita lihat sebatas bayang-bayang. Artinya? Kita melihat hanya dalam pikiran kita, dalam koridor tafsiran kita, dalam mau-maunya kita. Tidak sepertinya adanya dia atau mereka yang seharusnya.
Kawan ku…
Di kisah itu, si buta itu masih melihat sesama sebatas bayang-bayang. Kepada Yesus, ia tulus ungkapkan, “Kulihat mereka berjalan-jalan, tetapi nampaknya seperti pohon-pohon yang berjalan” (Mrk 8:24). Dan Yesus pun meletakkan tanganNya lagi atasnya.
Dan di muaranya, kawan ku..
“Orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas” (Mrk 8: 25).
Kawan ku….
Aku masih kurang dapat melihat sesama dan apapun dengan jelas. Aku tetap butuhkan jamahan dan hembusan rahmat Tuhan. Aku sebenarnya butuh doamu dan kata-kata peneguhanmu pula. Semuanya agar aku dapat ‘melihat segala sesuatu dengan jelas.’