Oleh Pater John Naben, SVD
Sering manusia membandingkan diri dengan orang lain. Siapa lebih pintar, lebih rajin, lebih berbakat, lebih berijazah, lebih putih, lebih menonjol, lebih ganteng/cantik, lebih berkuasa, lebih beriman dan seterusnya. Atau paling kurang sama dengan orang lain dan bukan lebih rendah dari yang lain.
Namun pada umumnya, manusia sering ingin melihat diri lebih dari orang lain. Karena merasa diri lebih, lalu menganggap orang lain lebih rendah, lebih kurang dalam banyak hal, lalu mengambil sikap tidak peduli, mengganggap remeh, kurang memperhatikan, kurang menghargai, kurang mendengar dan mengganggap yang lain tidak masuk dalam hitungan. Sebaliknya, jika kita merasa diri sama dengan orang lain, maka kita akan menghargai dia, melihatnya sebagai teman, rekan, saudara juga sebagai sesama manusia yang saling menerima apa adanya dalam kekurangan dan kelebihannya.
Injil pada Hari Kamis Putih, mengajak kita untuk ‘turun ke bawah’ agar seperti Yesus, kita juga bisa saling merendahkan diri satu terhadap yang lain.