Oleh Pater John Naben SVD
Dokumen Konsili Vatikan II, dalam Dekrit Lumen Gentium; bab V, berbicara tentang panggilan umum kepada kekudusan. Panggilan umum berarti semua umat Kristen, tanpa kecuali; imam, biarawan/I dan kaum awam dipanggil kepada kekudusan.
Mungkin kudus atau kekudusan kita rasa terlampau tinggi, dan melihat diri tidak sanggup menjadi kudus. Maksudnya, semua umat Allah adalah kudus, sebab diciptakan oleh Allah yang kudus, ditebus oleh Kristus dan disucikan oleh Roh Kudus.
Mungkin kita manusia biasa merasa sulit menjadi kudus. Cukuplah kita melihat kekudusan dalam pengertian ini – usaha untuk menjadi manusia yang baik di hadapan Allah dan sesama. Maka kudus adalah menjadi orang baik. Panggilan orang baik sebenarnya menjadikan semua orang bisa; itu juga kalau ada kemauan dan usaha yang gigih.
Juga kita kenal pemakaian kata barang kudus. Misalnya; piala, sibori, kain altar, perlengkapan misa, salib, rosario, gambar orang kudus, patung Yesus, Patung Maria, Gambar Kudus, buku doa (Orasi Suci), dll. Semua itu adalah barang kudus, sebab dipakai atau dipergunakan untuk kebaktian khusus kepada Allah. Demikian dengan manusia, sejak kita menerima Sakramen Baptis, kita menjadi anak Allah dan masuk dalam lingkaran kekudusan Allah.
