Oleh Pater John Naben, SVD
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, yang suka akan adanya variasi dan cepat bosan dengan hal yang sama terus-menerus. Makan makanan yang sama, orang merasa bosan. Dahulu kala, di era tahun 70 sampai 80-an hanya ada satu stasiun televisi yakni TVRI. Berita manca negara dan berbagai peristiwa ditayangkan di sana. Di era kita sekarang, ada begitu banyak stasiun televisi, sehingga orang bisa bebas memilih dan menentukan channel TV mana yang disukainya. Dalam hitungan jam, puluhan channel TV bisa dinikmati. Masyarakat atau siapapun bisa memilih channel yang disukainya dan pengetahuan manusiapun bertambah luas.
Manusia itu makhluk ciptaan Tuhan, yang mempunyai keinginan yang berbeda, satu dengan yang lain. Demikian juga dengan anggota Kerajaan Allah, yang dibangun oleh Allah sendiri, bukan hanya terdiri dari orang-orang yang memiliki keinginan, bakat dan cita-cita yang sama.
Tuhan itu memang Esa, seperti yang terdapat dalam Kitab Ulangan 6:4 (Cf. Yes. 44:6; Mrk. 12:29; Yoh. 17:3; Rm. 10:12). Atau juga seperti yang dikatakan oleh Santo Paulus, pada suratnya yang pertama kepada Jemaat di Korintus: “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang” (Lih. 1 Kor. 12:4-6).